Kamis, November 25, 2010

Fall in love

Jatuh cintaaaa





Yang namanya jatuh pasti sakit, termasuk jatuh cinta ini. Tapi gak selamanya jatuh cinta sakit melulu, ada bahagianya (memang Allah Maha Adil ^_^).
Saat cita itu berbalas, rasanya pasti sangaaaaat menyenangkan sampe berasa mau terbang (lebaaaiii). Tapi kalo enggak, itu baru sakit. InsyaAllah semua ada hikmahnya koq. Pasti Allah punya jalan lain yang lebih indah. Kita hanya perlu bersabar.

Proses jatuh cinta masing-masing orang berbeda, ada yang mudah sekali jatuh cinta tapi ada juga yang sulit jatuh cinta. Kualitas cintanya juga berbeda, tapi bukan berarti yang mudah jatuh cinta itu kualitas cintanya jelek lho gara'' ekspres, dan gak selalu juga yang sulit jatuh cinta itu cintanya bagus n bertahan lama. Semua sudah ada jalannya, sudah ada yang mengatur, dan tinggal personal masing-masing aja.

Saat jatuh cinta dunia terasa lebih berwarna, lebih hidup (emg slama ni g idup ye :p), dan lebih menyenangkan. Tapi begitu pula sebaliknya, saat patah hati dunia terasa suram, sedih, dan gelap. Padahal kita seharusnya bersyukur saat patah hati. Karena kita telah dipilihkan oleh Allah SWT orang yang lebih baik (amin), kita juga masih dianugerahi perasaan sakit agar bisa bersyukur saat merasa bahagia (alhamdulillah).

Memang klo disimpulkan akhirnya, jatuh cinta itu rumit tapi selalu patut disyukuri. Kita kan memang harus saling mencintai dan menyayangi semua mahluk Allah SWT.


^__^

Antara November dan Desember

Rasanya pingin cepet-cepet Desember
alasan : 1. uang jajan bulan ini sudah habis :p
2. aku lahir di bulan desember ^_^/ yey

tapi......

Masih pingin November
alasan : 1. bulan depan sudah UAS
2. bulan depan ujian kulit
3. bulan depan ujian PBL
4. bulan depan ujian OSCE


^__^

Pasti Bisa

AYO BANGUN DARI MIMPI-MIMPIMU

RAIH ANGAN-ANGANMU

HADAPI DUNIA NYATA

JAUHI BAYANG SEMU TAK PASTI


PERCAYALAH BAHWA KAU PASTI BISA!!!!

Senin, November 15, 2010

Bidadari surga saja tak pernah marah

seorang teman pernah berkata padaq, "bidadari surga saja tak pernah marah, kenapa kita harus marah,,, kan kita lebih baik daripada bidadari surga"
Subhanallah... kata'' itu membuatq menjadi lebih sabar (walaupun kadang g bisa kontrol emosi juga c... :p)


Seberapapun seseorang membuatmu marah ,kesal ataupun jengkel, usahakan untuk tak pernah marah kecuali untuk kebaikannya. bila ada seseorang melakukan kesalahan di depanmu, cukup peringatkan saja dengan tutur kata yang halus. bila ada seseorang melakukan kesalahan padamu, cukup maafkan saja dan semua kesalahan yang dilakukannya tak pernah di sengaja (insyAllah).

Tersenyumlah saat disakiti. tersenyumlah saat merasa sakit. selalu berbagilah kebahagiaan pada orang-orang disekitarmu yang selalu menyayangimu

^__^

Selasa, November 09, 2010

cerita yang tak bisa terlisankan

banyak cerita yang tak bisa di'lisankan.
alasannya :

1. Bingung mau ngomong ma siapa

2. Bingung merangkai kata

3. Bingung harus mulai darimana

4. Takut kemana-mana

5. Takut tak didengar

6. Takut pendengar merasa terpaksa

7. Gak mau berbagi mood jelek sama orang lain

8. Mikir-mikir ulang sebelum cerita

9. Kelamaan mikir, jadi males

10. Terlalu banyak alasan, jadi lupa cerita d... :p

Hampa

Ada yang hampa di dalam diri ini
Ada rongga kosong yang tak terisi disini
Namun tak tau apa yang harus mengisi

Tak ada yang tau sampai kapan
Tak bisa ditebak
Apalagi berharap

..........

Nah lho...
bingung juga kan mau nulis apa
niatnya c tadi pulang kuliah mau ngerjain modul. tapi setelah bertemu lepi tercinta.... tertunda d...
smoga jangan sampe batal aja
hehehe
^__^

Alhamdulillah

ye... ye... ye...
alhamdulillah blogq bisa dibuka
padahal lupa passwordnya
:D

Catatan khusus dari seorang pramugari pesawat

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan.

Setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang.

Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku di tempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak. Kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet.

Pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang di sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh di meja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan “tidak usah, tidak usah.”

Kami mengatakan, “Engkau sudah haus, minumlah,” Pada saat itu dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami.

Kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya. Katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir.

Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan. Itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik. Putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. Anak sulung yang bekerja di kota pernah menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota, tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa.

Kali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking. Tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal.

Dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya, dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya.

Ketika melewati pemeriksaan keamanan di bandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur.

Akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakkan karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar.

Saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil, dan meminta saya meletakkan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya.

Kami semua sangat kaget. Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa, dimata seorang desa menjadi begitu berharga.

Dengan menahan lapar, disisihkannya makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh di dalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut.

Tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri. Perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat,

Sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai.

"Kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian."

Dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja di lapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain.

Tetapi belum pernah kami menjumpai orang yang menyembah kami. Kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan.

Tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya.

Perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya di masa datang, yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

Sumber : http://www.soloaja.com/v2/forum/51-cerita-fiksi/6037-catatan-khusus-dari-seorang-pramugari.html

ehm..

Ehm…
Ya gini ni, klo bingung mau ngomong ma sapa
Walhasil, disini juga bisa mencurahkkan semua cerita di dalam hati .

Hari ni tiba-tiba mood jadi kosong, gak tau gimana berasa hampaa aja…

Apalagi habis tersindir sama kata-kata “setengah-setengah”. Nah lho… apanya yang setengah-setengah…

Sebenarnya hanya ingin refleksi diri setelah denger kata-kata itu dari seorang teman.
Apa aq termasuk orang yang seperti itu? Setengah-setengah?
Sebenernya kata-kata itu ada sambungannya sih, setengah-setengah dalam berjilbab.

Hehmmm…. Langsung ngrasa aja aq, rasanya ky’ disodorin kaca gedheeeeee banged buat ngaca. Bahkan sampe berasa cerminnya bisa ngomong aj “ nah lho, liat diri qm sekarang…. Gitu kan!!!”
Sumpah malu banged sama diri sendiri. Tapi bingung juga mesti gimana.

Astagfirullah… niat di hati ini memang masih setengah… tapi insyaAllah slalu ditingkatkan. Amiin

It’s only me, and always be me
^__^

Where are you? is it you?