Ternyata jadi pewawancara itu seruu bangeed. Dimana kita harus bisa menilai seseorang secara keseluruhan hanya dalam waktu 10 menit dan diwakili kurang lebih 15 pertanyaan. Seruuu. Sumpah d…
Saya ketagihan. Hehehe
Yang dinilai sih terutama tingkat keloyalitasan dan caranya dalam mengambil keputusan atau bersikap. Bagaimana sikap orang tersebut saat mengalami suatu kasus. Apakah orang tersebut bisa menyelesaikannya dengan tepat atau justru malah bingung sendiri dan balik nanya -____-“ (mungkin dia berprinsip malu bertanya sesat di jalan, kali ya.. ). Dan juga apa yang akan diberikan untuk lembaga yang diikutinya (Lakesma).
Penilaiannya sih subyektif tergantung pewawancaranya gimana. Tapi kita para pewawancara diwajibkan seobyektif mungkin saat memberikan penilaian.
Hari pertama,
Ini sebenarnya kedua kalinya saya menjadi pewawancara, pertamanya saat OR pengurus Lakesma. Tetapi tetap saja saya agak bingung dan cenat-cenut juga. Takut nggak tau mesti nanya apa dan akhirnya salah nilai. Untungnya saja ada form pertanyaannya. yey...
Berhubung hari itu mood saya lagi baik, Jadi ya saya sangat ramah pada peserta wawancara'nya. Murah senyum, sampe peserta wawancaranya bisa ngakak-ngakak sendiri padahal saya cuma senyum -_____-" (gak ada yang lucu juga o,0 . mungkin gara-gara ngliat wajah saya yang super imuut ini @,@ narsiiis). Tetapi sayangnya peserta yang datang hari itu cuma sedikit. Jadi saya hanya kebagian mewawancarai 2 atau 3 orang ya (saya lupa >,<)
Hari pertama selesai....
Hari kedua,
Gak beda jauh c sama keadaan kemarin. Mood saya juga lagi baik. Bedanya cuma yang hari ini para pewawancara diminta untuk memberikan pertanyaan yang lebih mendalam, karena banyak peserta yang sudah mendapatkan bocoran pertanyaan dari teman mereka kemarin (kalo rumah bocor aja gak mau, tapi kalo dapet bocoran beginian pada mau. Padahal saya juga mau, hahaha -,-'')
Hari kedua selesai....
Hari ketiga,
Ehm... mulai capek juga nih nanya-nanya terus. Habisnya jawabannya kebanyakan sama sih.. bingung juga mau kasih nilai berapa. gak berapa lama, setelah dapat 2 peserta wawancara, akhirnya saya mendapat partner pewawancara. Inilah dia... Dwi Aminah. Biasa dipanggil Emi, Em, Mi, Aminah, apapun boleh katanya hehehe...
Jadi seru juga wawancaranya, karena kita bisa sahut-sahut'an klo nanya (kaya' burung aja >,<). Sampe bikin Jiper peserta wawancaranya. Padahal katanya dia (si peserta wawancara) tergolong orang cerewet. Eh, begitu kena pertanyaan dari qt malah gemetaran sendiri (kasihan juga, akhirnya qt beri senyuman juga). Tapi soal nilai, kayaknya gak pake senyum, maaf ya... :)). Baru hari ketiga ini saya menikmati jadi pewawancara, bukan karena bikin orang jiper. Tapi karena sudah bisa menilai seseorang dalam waktu singkat. Ya mungkin penilaiaannya masih superficial (baca: permukaan) bangeet. Setidaknya ada tambahan ilmu dan pengalaman mengikuti kegiatan ini, gak sia-sia d ngerelain 2 jam yang biasanya saya pake untuk beristirahat atw nophie (nonton tipi). ^^,
Hari ketiga selesai....
Nice Experience...
Tahun depan kalo diberi waktu dan kesempatan, pingin ikut lagi... ^_____^