Selasa, Januari 18, 2011

Setetes Ilmu -- part 3

Iridologi (Iridology)
Ilmu yang mempelajari tentang sifat iri seseorang. Nah lho….. koq bisa…
Tapi itu hanya hipotesa awal saya saja. Dan benar-benar salah. Hehehe :p

Definisi sebenarnya adalah suatu ilmu untuk melihat kondisi tubuh dan organ-organ dalam (terutama organ vital seperti paru-paru, jantung dan sintem pencernaan) dengan cara melihat kondisi IRIS MATA. Ilmu ini sebenarnya masih terhitung sangat baru di Indonesia. Buktinya, mantan menteri kesehatan Indonesia (Ibu dr Fadhillah Supari) saja baru mendengar tadi saat diwawancarai oleh presenter “Coffe Break” mengenai bagaimana prospek perkembangannya di Indonesia masa mendatang. Menurut beliau “Kalau memang ada bukti empiris yang mendukung kebenaran ilmu tersebut pasti nantinya masyarakat akan mengakuinya dan bisa berkembang bagus di Indonesia” –> lagi’’ pengakuan tergantung dari masyarakat.

Menurut pakar iridology yang didatangkan di acara tsb, ilmu ini sudah diakui di dunia. Bahkan di Kanada ada Institut iridology (wooow).

Dari segi medisnya….
Iridologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan praktik yang dapat mengungkapkan adanya peradangan (inflammation), penimbunan toksin dalam jaringan bendungan kelenjar (congestion), dimana lokasinya (pada organ mana), dan seberapa parah tingkat kondisinya (akut, subakut, kronis dan degeneratif).

Dikembangkan oleh para praktisi naturopati, lebih dari 70 tahun yang lalu, dan clinical iridology mulai dikembangkan pada akhir abad ke-19 oleh seorang "dokter" dari Hungarian - Ignatz von Peczely.

Dr. Bernard Jensen  Bapak Iridologi modern

Tetapi ternyata teknik ini masih memiliki pro kontra di masyarakat. Ada yang mendukung dan percaya mengenai kebenaran dan manfaat iridology, tapi ada juga yang tidak. Lebih baik kita kembalikan saja ke individu masing-masing. ^_^
Dikutip dari berbagai sumber, utama acara “Coffee Break” 10.00-11.00 5 Januari 2011 di Tv One.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Where are you? is it you?